Selasa, 18 Desember 2007

ELEKTRO INDONESIA - TELEKOMUNIKASI

ELEKTRO INDONESIA - TELEKOMUNIKASI: "Kanal Rayleigh Fading pada Komunikasi CDMA
Pada edisi ke-10 ELEKTRO INDONESIA dimuat tulisan tentang teori dasar CDMA. Tulisan ini akan membahas tentang kanal Fading yang sangat berpengaruh pada komunikasi bergerak, pada tulisan ini dibahas Kanal Rayleigh Fading yang merupakan model yang paling banyak dipakai untuk mensimulasikan suatu sistem. Sistem spread spectrum memiliki banyak kelebihan diantaranya mampu menghilangkan pengaruh akibat multipath fading. Pada time domain, perlawanan terhadap multipath berdasar pada fakta bahwa bentuk sinyal PN yang terdelay akan mempunyai korelasi yang lemah dengan sinyal PN yang asli, dan akan muncul sebagai pemakai yang tidak berkorelasi sehingga akan diabaikan oleh penerima. Fenomena Fading yang terjadi dapat dimodelkan secara matematis menurut distibusi Rayleigh, dan lebih dikenal dengan Rayleigh Fading Model. Multipath fading yang menjadi masalah pada sistem komunikasi bergerak dapat dikurangi dengan memakai sistem Direct Sequence-CDMA yang menggunakan penerima jamak dan mengatur penerima-penerima tersebut untuk mendapatkan sinyal yang diinginkan yang disebut RAKE Receiver.
Fading
Fading merupakan karakterisktik utama dalam propagasi radio bergerak. Fading dapat didefinisikan sebagai perubahan fase, polarisasi dan atau level dari suatu sinyal terhadap waktu. Definisi dasar dari fading yang paling umum adalah yang berkaitan dengan mekanisme propagasi yang melibatkan refraksi, refleksi, difraksi, hambu"

OTOMOTIF


Audi Allroad Quattro Concept
Mobil Sport Pintar

AUDI memperkenalkan untuk pertama kali Audi Allroad Quattro Concept dalam Detroit Auto Show 2005. Kehadiran kendaraan crossover dari Audi ini menjadi penting karena dilakukan bertepatan dengan perayaan 25 tahun quattro drive, sistem penggerak empat roda yang dikembangkan Audi. Pada saat yang sama, mobil konsep dari Audi ini juga berfungsi sebagai ujung tombak dalam mendemonstrasikan sistem elektronik inovatif yang segera akan memasuki tahapan produksi.

SEKILAS sosok Audi Allroad Quattro Concept memiliki panjang 4,93 meter dan lebar 1,89 meter sangat sesuai dengan banyak teknologi baru yang ditawarkan mobil itu. Misalnya, mesin yang bertenaga besar, sistem penggerak empat roda (quattro) permanen, dan teknologi suspensi terkini, serta kenyamanan saat dipacu dengan kecepatan tinggi dan performa yang dinamis baik di medan onroad maupun offroad.

Sebuah mesin baru dipasangkan pada Audi Allroad Quattro Concept, yakni mesin diesel dengan kapasitas 4.0 Liter, 8 silinder dalam konfigurasi V (V8) TDI, yang dilengkapi dengan injeksi bahan bakar common rail. Mesin itu menghasilkan tenaga maksimum 286 PK dan torsi maksimum 650 Nm. Dan, untuk menjamin agar performa mobil konsep itu memenuhi performa mobil sport, tenaga dan torsi mesin itu disalurkan ke keempat roda lewat persneling otomatik dengan 6 tingkat kecepatan.

Audi Allroad Quattro Concept sanggup berakselerasi dari 0-100 kilometer per jam dalam 6,4 detik, dan kecepatan maksimumnya dibatasi secara elektronik pada 250 kilometer per jam. Mobil bermesin diesel ini dilengkapi dengan filter partikel, dan merupakan mobil diesel bersilinder 8 pertama yang memenuhi standar emisi EU 4.

Sistem penggerak empat roda permanen yang disandang mobil konsep Audi itu menggunakan gardan tengah untuk menjamin traksi (penapakan) maksimum dan stabilitas lateral prima bagi pengendaraan yang dinamis dan keamanan (safety) pengendara dan penumpang, baik di medan onroad dan offroad.

Mobil konsep itu menggunakan suspensi udara adaptif, yang mengombinasikan suspensi udara dan damper (peredam guncangan) yang dikendalikan secara elektronis. Dengan suspensi udara adaptif itu, ground clearance (ketinggian kendaraan dari permukaan tanah) bisa diatur ketinggiannya, dari 16-21 sentimeter, hingga memudahkan mobil tersebut menjelajahi medan offroad tanpa banyak kesulitan.

TEKNOLOGI maju lain yang disandang Audi Allroad Quattro Concept adalah Audi road vision, Audi lane assist, dan Audi side assist. Audi road vision adalah sistem sensor optik yang mampu mengenali kondisi jalan dan permukaan jalan atau tanah. Sistem itu tidak hanya memperingatkan pengemudi tentang potensi bahaya dari permukaan jalan atau tanah, tetapi juga electronic stabilization program (ESP) dan cruise control adaptive sehingga pengemudi dapat menguasai kendaraannya dengan baik jika bahaya akhirnya benar-benar muncul.

Audi lane assist adalah perangkat untuk mengingatkan pengemudi bahwa mobil yang dikemudikannya itu keluar dari lajur yang dilintasinya. Perangkat itu segera menggetarkan setir untuk memberi tahu pengemudi bahwa mobil yang dikemudikannya itu keluar dari lajur yang semestinya. Mobil itu juga dilengkapi dengan Audi side assist, yang membantu pengemudi mendeteksi adanya kendaraan lain yang mendekat dari titik mati (blind angle) dengan menyalakan lampu peringatan di kaca spion luar. Jika kendaraan itu berada di sebelah kanan, lampu peringatan di spion kanan menyala, begitu juga sebaliknya. Sementara itu, lewat sensor-sensor yang terdapat di samping dan di belakang mobil itu, Audi side assist memberi tahu pengemudi mengenai adanya kendaraan di dekatnya, yang tidak dapat dilihatnya lewat kaca spion.(JL)

Mobil Sport Radikal

JARANG sekali bagi sebuah pabrikan mobil untuk memperlihatkan desain terbarunya pada pameran mobil klasik. Lain lagi dengan Renault, justru melakukannya dengan alasan agar lebih menarik perhatian publik.

Di pameran Louis Vuitton Classic Automobile Competition yang berlangsung awal bulan Juni, Renault memperlihatkan mobil sport modern yang bergaya radikal. Fluence diklaim memiliki mesin dan memakai desain terbaru. Desainnya ditujukan untuk kaum muda yang bergaya hidup aktif dan dinamis.

Mobil sport ini dipasangi mesin yang bertenaga sehingga sangat nyaman diajak lari kencang. Mesin mobilnya berkapasitas 3.5 liter dan berkonfigurasi V6. Mesin ini bukan buatan Renault, melainkan dibikin oleh pabrikan mobil Jepang Nissan.

Tenaga yang dikeluarkannya sama seperti model mesin yang dipakai Nissan 350Z yaitu 280 hp. Torsinya bisa mencapai angka 268 lb-ft, yang diklaim cukup kuat untuk melibas tanjakan pada rasio gigi tinggi. Sebagai pengatur tenaganya, Renault memilih transmisi otomatis 6-speed. Bagi pengemudi yang menyukai manual, transmisi ini juga bisa diatur untuk perpindahan gigi secara sequential.

Dengan panjang 4,60 m, lebar 1,89 m dan berat 1.500 kg, lari mobil ini lumayan kencang. Akselerasi dari 0 - 100 km/j diklaim bisa dicapai dengan hitungan 6 detik. Sayangnya berapa kecepatan maksimum yang bisa dicapai tidak diungkapkan.

Seperti mobil konsep Wind yang diluncurkan awal tahun, gaya Fluence adalah eksperimen Renault. Tampilannya aerodinamis tanpa satu pun lekukan. Semuanya diatur untuk menantang angin mengalir mulus lewat bodi.

Karena itulah lambang Renault yang biasanya diletakkan pada grille depan, ditarik agak ke tengah mendekati kap mobil. Lubang udara untuk ruang bakar ditempatkan sejajar lampu depan.

Fluence tampaknya dirancang sebagai pesaing dari Volvo YCC concept car yang diluncurkan di Geneva 2004. Selain kemiripan desain, teknologi yang dipasang sama canggihnya. Renault memasang model lampu baru yang memakai LED bukan lagi bohlam besar. Lampu ini bisa bergerak otomatis mengikuti putaran kemudi.

Dashboard memakai disain yang minimalis tetapi fungsional. Pengemudi selain bisa melihat informasi mengenai kendaraan, juga dapat mengakses navigasi jalan lewat layar LCD. Teknologinya setara dengan iDrive nya BMW. (ovi)***

OTOMOTIF


Audi Allroad Quattro Concept
Mobil Sport Pintar

AUDI memperkenalkan untuk pertama kali Audi Allroad Quattro Concept dalam Detroit Auto Show 2005. Kehadiran kendaraan crossover dari Audi ini menjadi penting karena dilakukan bertepatan dengan perayaan 25 tahun quattro drive, sistem penggerak empat roda yang dikembangkan Audi. Pada saat yang sama, mobil konsep dari Audi ini juga berfungsi sebagai ujung tombak dalam mendemonstrasikan sistem elektronik inovatif yang segera akan memasuki tahapan produksi.

SEKILAS sosok Audi Allroad Quattro Concept memiliki panjang 4,93 meter dan lebar 1,89 meter sangat sesuai dengan banyak teknologi baru yang ditawarkan mobil itu. Misalnya, mesin yang bertenaga besar, sistem penggerak empat roda (quattro) permanen, dan teknologi suspensi terkini, serta kenyamanan saat dipacu dengan kecepatan tinggi dan performa yang dinamis baik di medan onroad maupun offroad.

Sebuah mesin baru dipasangkan pada Audi Allroad Quattro Concept, yakni mesin diesel dengan kapasitas 4.0 Liter, 8 silinder dalam konfigurasi V (V8) TDI, yang dilengkapi dengan injeksi bahan bakar common rail. Mesin itu menghasilkan tenaga maksimum 286 PK dan torsi maksimum 650 Nm. Dan, untuk menjamin agar performa mobil konsep itu memenuhi performa mobil sport, tenaga dan torsi mesin itu disalurkan ke keempat roda lewat persneling otomatik dengan 6 tingkat kecepatan.

Audi Allroad Quattro Concept sanggup berakselerasi dari 0-100 kilometer per jam dalam 6,4 detik, dan kecepatan maksimumnya dibatasi secara elektronik pada 250 kilometer per jam. Mobil bermesin diesel ini dilengkapi dengan filter partikel, dan merupakan mobil diesel bersilinder 8 pertama yang memenuhi standar emisi EU 4.

Sistem penggerak empat roda permanen yang disandang mobil konsep Audi itu menggunakan gardan tengah untuk menjamin traksi (penapakan) maksimum dan stabilitas lateral prima bagi pengendaraan yang dinamis dan keamanan (safety) pengendara dan penumpang, baik di medan onroad dan offroad.

Mobil konsep itu menggunakan suspensi udara adaptif, yang mengombinasikan suspensi udara dan damper (peredam guncangan) yang dikendalikan secara elektronis. Dengan suspensi udara adaptif itu, ground clearance (ketinggian kendaraan dari permukaan tanah) bisa diatur ketinggiannya, dari 16-21 sentimeter, hingga memudahkan mobil tersebut menjelajahi medan offroad tanpa banyak kesulitan.

TEKNOLOGI maju lain yang disandang Audi Allroad Quattro Concept adalah Audi road vision, Audi lane assist, dan Audi side assist. Audi road vision adalah sistem sensor optik yang mampu mengenali kondisi jalan dan permukaan jalan atau tanah. Sistem itu tidak hanya memperingatkan pengemudi tentang potensi bahaya dari permukaan jalan atau tanah, tetapi juga electronic stabilization program (ESP) dan cruise control adaptive sehingga pengemudi dapat menguasai kendaraannya dengan baik jika bahaya akhirnya benar-benar muncul.

Audi lane assist adalah perangkat untuk mengingatkan pengemudi bahwa mobil yang dikemudikannya itu keluar dari lajur yang dilintasinya. Perangkat itu segera menggetarkan setir untuk memberi tahu pengemudi bahwa mobil yang dikemudikannya itu keluar dari lajur yang semestinya. Mobil itu juga dilengkapi dengan Audi side assist, yang membantu pengemudi mendeteksi adanya kendaraan lain yang mendekat dari titik mati (blind angle) dengan menyalakan lampu peringatan di kaca spion luar. Jika kendaraan itu berada di sebelah kanan, lampu peringatan di spion kanan menyala, begitu juga sebaliknya. Sementara itu, lewat sensor-sensor yang terdapat di samping dan di belakang mobil itu, Audi side assist memberi tahu pengemudi mengenai adanya kendaraan di dekatnya, yang tidak dapat dilihatnya lewat kaca spion.(JL)

Mobil Sport Radikal

JARANG sekali bagi sebuah pabrikan mobil untuk memperlihatkan desain terbarunya pada pameran mobil klasik. Lain lagi dengan Renault, justru melakukannya dengan alasan agar lebih menarik perhatian publik.

Di pameran Louis Vuitton Classic Automobile Competition yang berlangsung awal bulan Juni, Renault memperlihatkan mobil sport modern yang bergaya radikal. Fluence diklaim memiliki mesin dan memakai desain terbaru. Desainnya ditujukan untuk kaum muda yang bergaya hidup aktif dan dinamis.

Mobil sport ini dipasangi mesin yang bertenaga sehingga sangat nyaman diajak lari kencang. Mesin mobilnya berkapasitas 3.5 liter dan berkonfigurasi V6. Mesin ini bukan buatan Renault, melainkan dibikin oleh pabrikan mobil Jepang Nissan.

Tenaga yang dikeluarkannya sama seperti model mesin yang dipakai Nissan 350Z yaitu 280 hp. Torsinya bisa mencapai angka 268 lb-ft, yang diklaim cukup kuat untuk melibas tanjakan pada rasio gigi tinggi. Sebagai pengatur tenaganya, Renault memilih transmisi otomatis 6-speed. Bagi pengemudi yang menyukai manual, transmisi ini juga bisa diatur untuk perpindahan gigi secara sequential.

Dengan panjang 4,60 m, lebar 1,89 m dan berat 1.500 kg, lari mobil ini lumayan kencang. Akselerasi dari 0 - 100 km/j diklaim bisa dicapai dengan hitungan 6 detik. Sayangnya berapa kecepatan maksimum yang bisa dicapai tidak diungkapkan.

Seperti mobil konsep Wind yang diluncurkan awal tahun, gaya Fluence adalah eksperimen Renault. Tampilannya aerodinamis tanpa satu pun lekukan. Semuanya diatur untuk menantang angin mengalir mulus lewat bodi.

Karena itulah lambang Renault yang biasanya diletakkan pada grille depan, ditarik agak ke tengah mendekati kap mobil. Lubang udara untuk ruang bakar ditempatkan sejajar lampu depan.

Fluence tampaknya dirancang sebagai pesaing dari Volvo YCC concept car yang diluncurkan di Geneva 2004. Selain kemiripan desain, teknologi yang dipasang sama canggihnya. Renault memasang model lampu baru yang memakai LED bukan lagi bohlam besar. Lampu ini bisa bergerak otomatis mengikuti putaran kemudi.

Dashboard memakai disain yang minimalis tetapi fungsional. Pengemudi selain bisa melihat informasi mengenai kendaraan, juga dapat mengakses navigasi jalan lewat layar LCD. Teknologinya setara dengan iDrive nya BMW. (ovi)***