“Beberapa gaya freestyler tanah air masih mengadopsi aksi-aksi stuntrider asing, karena itu U Mild mendatangkan Aaron agar beberapa trik jawara freestyler USA ini bisa menjadi tren baru bagi freestyler tanah air, karena selain melakukan atraksi dia juga akan bertemu dengan para freestyler tanah air memberikan sharing session,“ ujar Brand Manager U Mild Yasin Tofani Sadikin dalam siaran persnya, hari Jumat (15/5).
Pria berusia 27 tahun asal Atlanta, Georgia, ini menamakan trik andalannya ini Kamikaze dan membuatnya menjuarai berbagai kompetisi stuntwars dunia.
Menurut Brand Manager U Mild Yasin Tofani Sadikin, kini di Indonesia olahraga akrobatik freestyle memang sudah mendapatkan tempat di komunitas pencinta roda dua. Peminat freestyle tiap tahunnya meningkat dan terus bertambah. Jenis aksi standar yang dimainkan oleh para freestyler tanah air adalah wheelie dan stoppie.
Wheelie sendiri adalah sebuah manuver yang dilakukan dengan mengangkat roda depan sedangkan stoppie memberhentikan motor sambil mengangkat roda bagian belakang. Dari kedua gaya tersebut kemudian dikombinasikan dengan gaya-gaya ekstrem lainnya seperti wheelie sambil berputar, lepas tangan, atau stoppie dengan duduk di atas tangki bensin, dan lainnya. Tingkat kesulitan dari aksi-aksi para freestyle ini benar-benar mendebarkan jantung.
Menjadi jawara freestyle dunia seperti Aaron bukan tercipta tanpa usaha. Untuk menjadi terlatih, tak jarang mereka harus merasakan cidera karena melakukan atraksi yang berbahaya. Sebelum menjadi juara dunia, Aaron juga seringkali menderita cidera seperti patah tulang.
“Saya pernah cedera berat dan menghabiskan biaya perawatan rumah sakit sebesar US$ 40.000 (sekitar Rp400 juta), tapi saya pantang menyerah, cidera sudah jadi resiko,“ ujar Aaron.
Memulai terjun ke dunia stuntrider pada tahun 2004, latihan demi latihan dilewatinya, hingga buah dari kegigihannya setahun kemudian pria memiliki hobi fotografi ini sudah mengumpulkan berbagai macam trophy Best Trick di Stuntwars Competition.
Prestasi terbaru di tahun 2008 saja ia tercatat telah memenangkan tiga kali stuntwars di Orlando dan Wisconsin, tiga kemenangan di stuntfest dan lima kali kejuaran XDL. Keahliannya berakrobatik juga membuatnya dilirik oleh sutradara film The Judgement Day 3 yang mengajaknya untuk menjadi stuntrider di film itu.
Kehadiran Aaron diharapkan bisa membawa trend sekaligus membuka wawasan para freestyler di Indonesia agar bisa menjadi profesional seperti stuntrider asing.
“U Mild berharap terjadi transfer ilmu dari Aaron ke freestyler lokal, serta dia juga bisa melihat bahwa freestyler kita juga tak kalah jago dan bisa membantu membuka jalan untuk penjenjangan freestyler Indonesia agar dapat berkompetisi di luar negeri,” ujar Tofani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar