Rabu, 22 Oktober 2008

Menjaga Kinerja AC Tetap Prima

Kinerja AC Tetap Prima Iklim tropis yang berhawa panas di siang hari, mengharuskan setiap pemilik mobkas untuk merawat termasuk memperbaiki AC jika terdapat kerusakan. Apalagi sepulang dari mudik kemarin, kinerja sistem pendingin udara kabin mobil ini kerap digenjot. Terutama saat muatan penuh dengan jumlah penumpang cukup banyak, menyebabkan sirkulasi udara di kabin terasa pengap dan butuh udara segar.
Supaya kinerja AC mobil Anda tetap dalam kondisi prima, sudah jadi keharusan untuk mengecek kondisi komponen pendukung secara menyeluruh. Terpenting adalah bagian vital seperti kompresor, slang-slang dan pipa, kondensor termasuk blower dan evaporator di dalamnya. Nah kali ini Otobursa kembali berbagi kiat dalam mereparasi kerusakan, termasuk langkah pencegahan seputar sistem pendingin kabin mobil ini. Tujuannya agar embusan hawa sejuk tetap dapat dirasakan secara optimal. Sehingga Anda tak perlu takut kepanasan selama perjalanan pada siang hari bolong. Selengkapnya bisa disimak pada ulasan berikut.
Kompresor
Komponen ini bertugas mengubah tekanan atau kompresi freon, dari yang semula rendah menjadi bertekanan tinggi. Alhasil kompresor dapat peran sangat berat selama sistem AC diaktifkan. Tak heran jika kerusakan komponen di dalamnya, dapat terjadi sewaktu-waktu. Mengingat umur pakai dan cara pemakaian AC yang salah, termasuk kurangnya perawatan secara berkala. Menurut Iwan dari AC Central di Pondok Betung, Tangerang, kerusakan kompresor memang sangat tergantung dari kebiasaan pemilik mobil saat menggunakan AC. “Kalau sering pakai AC dan enggak pernah ngecek atau jarang melakukan servis rutin, kerusakan pada kompresor mudah sekali terjadi,” papar pria 25 tahun ini. Kerusakan yang umumnya terjadi seperti bocor dan keluar bunyi mirip suara orang sedang ngorok. “Kebocoran terjadi akibat sil-sil karet sudah gepeng atau getas. Kalau keluar bunyi, umumnya disebabkan kancing atau gundu piston sudah oblak,” jelas Ferry dari Auto Rotary, bengkel khusus AC di Jl. RC. Veteran No.1A, Bintaro, Jaksel. Untuk ongkos perbaikan kompresor bermasalah tadi, Ferry memungut tarif Rp 275 ribu. “Berlaku untuk kasus bocor atau bunyi, dan sudah termasuk penggantian sil-sil karet atau gundu pistonnya,” urai pria ramah ini.
Kondensor
Sejatinya kondensor merupakan alat pengubah suhu gas freon melalui proses kondensasi. Komponen ini terdiri dari beberapa pipa kecil, yang tersusun sedemikian rupa dengan perekat antara tiap pipa berupa kisi-kisi kecil. Peran kisi tadi tak lain sebagai media penghantar udara dingin, yang masuk melalui celah gril mobil. Kondisi paling sering terjadi sehabis melakukan perjalanan mudik, kisi-kisi pada kondensor tadi rentan bengkok. Bisa lantaran kena benturan benda tumpul seperti kerikil, atau dapat juga disebabkan karena tertusuk ranting pohon yang tak sengaja masuk ke celah gril. Kalau masih dalam batas normal, kondensor masih bisa diandalkan. Tapi jika kondisinya sudah parah, lebih baik ganti baru ketimbang AC mobil bermasalah. Meski begitu, perawatan untuk komponen ini tak perlu mengeluarkan uang banyak lo. “Cukup dicuci fisik luarnya, kemudian disiram soda api untuk merontokkan semua kotoran yang masih melekat pada kisi-kisinya,” urai Ferry sembari bilang kalau ongkos servisnya sebesar Rp 125 ribu, dan sudah berikut servis evaporator dan blower. Jika kedapatan terjadi pemampatan di dalam pipa kecilnya, terpaksa harus disemprot pakai formulasi khusus. Menurut Ferry, formula paling ideal dengan memasukkan unsur liquid melalui freon R11, dan unsur gas dari freon R22. Indikasi kalau pipa sudah tak lagi mampat, akan keluar semburan air dari lubang keluar pada kondensor.
Blower
Setelah melalui proses kondensasi, freon akan masuk ke dalam evaporator. Komponen inilah yang akan mengeluarkan gas freon berupa udara dingin, melalui kisi-kisi yang juga dilewati beberapa pipa. Udara dingin yang ditelurkan evaporator, baru terasa oleh kita setelah tertiup embusan angin dari baling-baling yang kerap disebut blower ini. Saat servis blower, komponen paling penting untuk dibersihkan adalah evaporator. Pasalnya jika kisi-kisi pada evaporator tertutup kotoran, embusan udara yang ditiupkan blower otomatis akan tersendat. Proses pembersihannya sama dengan yang diterapkan pada kondensor. Bedanya tidak boleh memasukkan air sedikitpun, ke dalam pipa lantaran kondisi di dalamnya harus tetap kering. Biaya cuci blower termasuk pembersihan evaporator, dipatok antara Rp 100-125 ribu. Supaya umur pakai lebih panjang, sebaiknya melakukan servis rutin setahun sekali. Selain embusan AC tetap lancar, langkah ini juga sebagai pencegahan dari bahaya bakteri yang menimbun di dalam kotak blower.
Slang Dan Pipa
Problem yang kerap timbul pada sistem AC mobil, seperti kebocoran dari slang atau pipa. Memang kerusakan pipa sangat jarang terjadi, meski begitu kebocoran bisa saja timbul terutama pada besutan yang sudah berumur. Slang AC terdiri dari dua macam ukuran. Diameter 5/8 inci untuk slang dari evaporator menuju kompresor. Sementara slang diameter 1/2 inci, dipakai untuk menghubungkan kompresor dengan kondensor. Kedua ukuran slang karet tadi juga rentan kedapatan bocor. Banyak pebengkel AC mengakui kalau kualitas karet slang AC semakin menurun tiap tahunnya. Hal itu lantaran umur pakai slang tak bisa lagi dijadikan jaminan terjadinya kebocoran. Banyak kasus terjadi, slang karet bocor meski umur pakai mobil belum genap setahun. Kondisi itu disinyalir akibat kualitas slang karet yang dipakai tidak bagus. Kalau sudah begini harus mengganti slang baru. Biasanya penggantian slang karet, juga dibarengi pembuatan soket (pres slang) dan pengelasan pipa penghubung. Ongkos yang dipatok rata-rata bengkel AC, antara Rp 150-185 ribu per slang.

Diambil dari: otomotifnet.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar